Wednesday, February 25, 2009

Menggunakan BCDEDIT

Setelah menginstall Windows 7 sebagai sistem operasi kedua setelah Windows XP maupun Windows Vista pada akhirnya akan menemukan adanya pilihan apakah akan membooting komputer dengan Windows 7 atau versi Windows sebelumnya. Pada mode dual boot yang dihasilkan setelah instalasi Windows 7, secara default komputer akan booting dengan Windows 7 apabila dalam waktu 30 detik kita tidak melakukan pilihan Windows mana yang akan dijalankan. Bagi saya atau sebagian dari Anda yang mempunyai kebiasaan menyalakan PC kemudian pergi, bisa jadi harus merestart kembali karena seharusnya masuk ke Windows XP, bukan Windows 7. Untuk mengubah default atau delay waktu tersebut, terdapat tool dari Windows yang dapat digunakan yaitu BCDEDIT.


BCDEDIT merupakan command-line tool yang dapat digunakan untuk melakukan konfigurasi boot manager yang ada pada Windows Vista dan Windows 7. Boot manager ini adalah yang nampak dalam layar berupa pilihan sistem operasi dan bagaimana masing-masing sistem operasi ini akan booting, dan ini seperti halnya boot loader GRUB atau LILO yang ada pada sistem operasi Linux.

BCDEDIT yang akan digunakan untuk mengatur boot configuration data (BCD) pada Windows Boot Manager dijalankan melalui Command Prompt sebagai Administrator. Caranya, buka Start – All Programs – Accessories kemudian klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator. Pada kotak dialog konfirmasi yang muncul, pilih Yes.

Dengan mengetikkan bcdedit melalui Command Prompt tersebut kemudian [Enter], akan ditampilkan isi BCD saat ini. Hasilnya akan nampak seperti ini:

Microsoft Windows [Version 6.1.7000]
Copyright (c) 2006 Microsoft Corporation. All rights reserved.

C:\Windows\system32>bcdedit

Windows Boot Manager
--------------------
identifier {bootmgr}
device partition=\Device\HarddiskVolume1
description Windows Boot Manager
locale en-US
inherit {globalsettings}
default {current}
resumeobject {4e5ddbb6-e5e3-11dd-beac-b1d96077c337}
displayorder {current}
{ntldr}
toolsdisplayorder {memdiag}
timeout 30

Windows Boot Loader
-------------------
identifier {current}
device partition=C:
path \Windows\system32\winload.exe
description Windows 7
locale en-US
inherit {bootloadersettings}
recoverysequence {4e5ddbb8-e5e3-11dd-beac-b1d96077c337}
recoveryenabled Yes
osdevice partition=C:
systemroot \Windows
resumeobject {4e5ddbb6-e5e3-11dd-beac-b1d96077c337}
nx OptIn

Windows Legacy OS Loader
------------------------
identifier {ntldr}
device partition=\Device\HarddiskVolume1
path \ntldr
description Earlier version of Windows

C:\Windows\system32>

Di situ ditampilkan boot masing-masing boot entry dengan masing-masing parameternya, antara lain:

* identifier

Merupakan nama sistem yang diberikan untuk suatu boot entry yang penulisannya diapit {}. Dapat dilihat, untuk Windows Boot manager mempunyai identifier {bootmgr}, {current} untuk Windows 7, dan {ntldr} untuk Windows XP. Nantinya ini akan digunakan dalam mengubahi parameter boot entry-nya.
* device

Merupakan drive, partisi, atau virtual image yang akan digunakan untuk membooting suatu boot entry.
* path

Merupakan lokasi pada device dimana terdapat file boot loader.
* description

Merupakan keterangan suatu boot entry, dan ini yang akan ditampilkan sebagai nama dalam daftar pilihan sisitem operasi pada boot manager ketika booting.

Untuk berjaga-jaga, sebelum melakukan perubahan sebaiknya melakukan backup atas BCD yang ada saat ini dengan melakukan ekspor ke suatu file, caranya jalankan perintah berikut:

bcdedit /export C:\BCDku

Dengan perintah tersebut BCD akan disimpan dalam file bernama BCDku di drive C. Jika misalnya nantinya terjadi sesuatu pada saat atau setelah perubahan dan ingin kembali menggunakan BCD tersebut makan dapat dilakukan impor BCD dengan perintah sebagai berikut:

bcdedit /import C:\BCDku

Setelah mengetahui bagaimana melakukan ekspor dan impor BCD, selanjutnya kita mencoba melakukan beberapa perubahan sederhana dengan mengetikkan perintah-perintah berikut:

bcdedit /set {ntldr} description "Windows XP Proffesional"

Perintah di atas digunakan untuk mengubah deskripsi untuk boot entry {ntldr} (Windows XP) dari sebelumnya yang tertulis “Earlier version of Windows” menjadi “Windows XP Proffesional” misalnya. Anda dapat menggunakan deskripsi lain yang Anda inginkan yang akan tampil pada daftar pilihan OS.

bcdedit /displayorder {ntldr} /addfirst

Perintah di atas digunakan untuk menampilkan pilihan {ntldr} / Windows XP pada urutan pertama pada daftar menu OS.

bcdedit /displayorder {current} /addlast

Perintah di atas digunakan untuk menampilkan pilihan {current} / Windows 7 pada urutan terakhir pada daftar menu OS. Jika hanya ada dua, ini alternatif perintah sebelumnya.

bcdedit /displayorder {ntldr} {current}

Alternatif lainnya untuk mengatur urutan daftar OS pada menu, yang disebutkan lebih dahulu akan berada pada urutan lebih atas.

bcdedit /default {ntldr}

Perintah di atas digunakan untuk mengubah default OS yang akan dijalankan jika tidak memilih setelah waktu timeout-nya, menjadi {ntldr} / Windows XP.

bcdedit /timeout 10

Perintah tersebut digunakan untuk mengubah timeout menjadi 10 detik. Jika dalam waktu ini tidak ada aktivitas memilih maka default OS yang akan dijalankan.

Perintah-perintah di atas merupakan sebagian kecil dari apa yang dapat dilakukan dengan bcdedit. Yang lain misalnya untuk menambah boot entry ke OS lain, menghapus boot entry, dan lainnya. Untuk bantuan dan daftar parameter untuk BCDEDIT dapat dibaca dengan mengetikkan

bcdedit /?

Dan untuk membaca panduan parameter-parameter yang ada misalnya displayorder, dapat dilakukan dengan perintah

bcdedit /displayorder /?

Intinya tinggal ketika /? dibelakangnya.

Dari sedikit contoh perintah menggunakan BCDEDIT di atas, setidaknya Anda dapat melakukan perubahan seperti yang sudah saya lakukan, yaitu mengubah deskripsi, mengubah urutan daftar menu, mengubah default OS yang dijalankan menjadi Windows XP, dan mengubah timeout dari 30 detik menjadi 10 detik.

Sumber : www.maseko.com

No comments:

Post a Comment